MasyaAllah sudah melewati puasa pekan ketiga tahap kepompong bunda cekatan ini. Sudah 3 jenis puasa berbeda tiap pekan yang aku latih. Melawan kemageran diri sendiri itu butuh usaha. Tidak mudah rasanya keluar dari zona nyaman.

Terkadang merasa baik-baik saja, padahal itu tidak baik. Kurang membaca itu tidak baik, karena asupan pengetahuan atau kosakata jadinya kurang. Heu. Jadilah, itu salah satu tujuanku melakukan puasa di pekan ketiga. Puasa hape saat waktunya membaca buku.

Jurnal Puasa Pekan Ketiga

Aku masih punya tanggungan buku yang belum selesai dibaca. Salah satu penyakitku, sudah membeli buku tapi baru separuh baca sudah merasa kenyang. Padahal, pemahaman yang aku dapat dari separuh baca itu belum lengkap pasti. Gadget, terutama hape jadi godaan terbesar untuk ditengok-tengok saat baca buku.

Tantangan puasa jauh dari gadget saat membaca, cukup membuatku ketagihan. Meskipun belum full excellent selama 7 hari sih. Ada empat indikator yang aku tentukan sebagai penanda keberhasilan puasa. Empat indikator itu antara lain:

  1. Nilai 4 (excellent): Membaca buku minimal 21 menit, tanpa membuka hape.
  2. Nilai 3 (very good): Membaca buku antara 15-20 menit, tanpa membuka hape.
  3. Nilai 2 (satisfactory): Membaca buku antara 10-14 menit, tanpa membuka hape.
  4. Nilai 1 (need improvement): Membaca buku kurang dari 10 menit, tanpa membuka hape. Atau belum membaca.

Hasil puasa selama sepekan kemarin adalah aku mendapat nilai excellent sebanyak 5 kali. Aku gagal dua hari selama sepekan kemarin. Dua kali gagal, aku mendapat predikat need improvement.

Semoga kebiasaan puasa pekan ketiga ini bisa berkelanjutan, walaupun tantangannya sudah selesai.

Surat untuk Buddy

Assalamualaikum Mbak Dila, my buddy. Semoga dalam keadaan sehat selalu sekeluarga yaa.

Mbak Dila, mantap betul masih konsisten. Semoga nular ke aku untuk lebih sehat dalam hal pangan ini. MasyaAllah keren. Kapan-kapan disebarluaskan dong, Mbak, kebiasaan baiknya.

Aku masih kagum juga sama konsistensi Mbak Dila yang selalu tepat waktu mengumpulkan jurnal tantangan 30 hari. Padahal aktivitas utama dan sampingan lainnya berderet menanti. Salut deh, Mbak. Tantangan puasanya juga lancar jaya ya Mbak.

Rasanya aku masih butuh banyak belajar kelola waktu untuk update tulisan di blog, sebar link di medsos dan perbaiki printilan blog. Bismillah, menuju satu pekan terakhir puasa dan beberapa hari terakhir perjalanan tantangan 30 hari.

Mbak Dila, buddyku, tetaplah terdepan ya.   Semoga aku bisa menyelesaikan sampai akhir dan lebih memperbaiki diri lagi. Aamiin. Sampai jumpa, Mbak, semoga bisa ngobrol langsung nantinya.

Wassalamualaikum.