Alhamdulillah, terlewati pekan kedua puasa di tahap kepompong bunda cekatan. Ini lumayan menantang untukku. Aku yang sok cari inspirasi dari sosmed, kadang berujung kebanyakan scrolling. Menulisnya jadi cuma beberapa paragraf saja. Hiks. 

Sepekan kemarin, aku bertekad untuk puasa main sosmed khususnya Instagram. Sosmed ini sangat menarik untukku, dibandingkan Facebook atau Twitter. Apalagi itu satu-satunya sosmed yang aku install aplikasinya di hape. Hehe. Jadilah, bismillah aku sudah bertekad untuk puasa main sosmed Instagram.

Jurnal Puasa Pekan Kedua

Sebetulnya di setting Instagram, aku sudah mengatur alarm penggunaan maksimal selama 1 jam. Namun, kenyataannya aku sering melanggar. Alarm sudah berbunyi, tetapi dengan gampangnya aku matikan. Dulu, saat melihat history penggunaan Instagram, bisa sampai 2 jam ternyata. Parah betul deh, aku belum bisa mengontrol diri.

Alhamdulillah di pekan kedua puasa tahap kepompong ini, aku jadi mempunyai sarana belajar menahan diri. Ada empat indikator yang aku tentukan sebagai penanda keberhasilan puasa. Empat indikator itu antara lain:

  • Nilai 4 (excellent): Membuka sosmed IG tidak lebih dari 30 menit.
  • Nilai 3 (very good): Membuka sosmed IG dengan durasi antara 31-35 menit.
  • Nilai 2 (satisfactory): Membuka sosmed IG dengan durasi antara 35-40 menit.
  • Nilai 1 (need improvement): Membuka sosmed IG dengan durasi lebih dari 41 menit. 
Hasil puasa selama sepekan kemarin adalah aku mendapat nilai excellent sebanyak 5 kali. Aku gagal dua hari selama sepekan kemarin. Satu hari mendapat predikat very good. Satu hari lainnya bernilai satisfactory.

Aku sempat membuka sosmed IG selama 36 menit. Entah saat itu berniat mencari ide, tetapi malah kebablasan lihat lainnya. Alhamdulillah tersadar dengan segera melihat history durasi penggunaan yang ada di settingan IG.

Semoga bisa menerapkan di hari lainnya, meski sudah selesai jurnal puasa kedua. Puasa ini sungguh bermanfaat untukku agar tidak berlebihan dalam menggunakan sosmed IG.

Surat untuk Buddy

Assalamualaikum Mbak Dila, my buddy. Gimana kabarnya ya?

Aku sudah membaca surat dari Mbak Dila, MasyaAllah keren deh bisa melalui puasa pekan pertama dengan lancar ya Mbak. Auto tambah sehat deh, setelah puasa mengonsumsi makanan ultra proses. Begitu juga dengan Dek Nyanya.

Mbak Dila, MasyaAllah aku lihat semangat dirimu yang terdepan dalam setor, membuatku ingin segera setor juga. Apa daya agak terseok-seok ini niatnya, perlu diperbaiki lagi deh. Masih berharap biar bisa setor tepat waktu. Apalagi masih adaptasi juga dengan jadwal yang berubah di bulan Ramadhan ini.

Lumayan butuh effort yang cukup besar untuk mengelola blog ini. Tapi aku yakin bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Bismillah, semoga Allah memberikan kekuatan untuk terus melaju dan berada di jalan ngeblog ini.

Mbak Dila, buddyku yang rajin dan tidak sombong. Terima kasih sudah memberikan teladan untukku secara tidak langsung. InsyaAllah aku masih semangat memperbaiki diri di tantangan 30 hari. Semoga aku bisa menyelesaikan sampai akhir dengan tepat waktu. Aamiin.

Mbak Dila, semoga sehat selalu yaa. Sampai ketemu di akhir tahap kepompong, semoga kita bisa bertemu dalam wujud lebih "cantik" lagi.

Wassalamualaikum.