Bismillahirrahmanirrahim, perjalanan menuju pekan keenam dan melewati pekan kelima. Tidak terasa, nano nano mentorship hampir diujung perjalanan. Bagaimana kabar pekan ini? Hm, luar biasa ampur aduk pisan. Mengakui kesalahan yang dilakukan selama proses mentoship ini dan menggali feedback dari orang lain.

Mentorship Tahap Kupu-Kupu

Pekan ini luar biasa deg degan, karena mengingat pesan magika untuk berani mengakui kesalahan. Hm, itu memang hal wajar jika melakukan kesalahan dalam proses belajar. Tapi sebaiknya tidak berulang sih.

False celebration dan feedback dengan mentor

Alhamdulillah dapat kesempatan video call dengan Mbak Mega, saat suhu anaknya sedikit naik. Badannya hangat, ketika kami sudah saling janjian video call. Akhirnya kami mengatur jadwal lagi, masyaAllah Mbak Mega masih bisa meluangkan waktunya. 

Tanpa berpanjang lebar, aku mengakui lalai di pekan ini. Terlalu mikir jauh, khawatir, kurang pede hingga berakhir dengan writer's block. Kebuntuan menulis karena grogi mau ikut lomba. Sudah menulis 30 persen deh rasanya. Baru awal juga, entah sudah berapa kali editing.

Padahal tema menulisnya sungguh sederhana saja. Terdengar aneh ya. Hm, jiwa berkompetisiku harus dihidupkan dan dilatih lagi.

Mbak Mega dengan sabar, mau mendengarkan curhatanku. Mbak Mega tidak henti menyemangatiku secara langsung di video call ataupun chat. Mbak Mega mengirimiku pesan cinta berupa video penyemangat. 

Iya, aku menyadari bahwa butuh keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Mengikuti lomba itu butuh perjuangan besar, menurutku. Hehe.

Seharusnya, aku tidak merasa puas karena sudah mendapatkan job menulis di blog atau kesempatan sharing karena mengelola blog. Karena peluang lainnya dari blog itu cukup besar, aku harus berani melakukannya dulu. Tapi pekan ini, setidaknya aku sudah mulai komitmen mengikuti lomba setelah mengikuti suatu zoom pembinaan sebelum lomba. Hehe, harus submit tulisan.

False celebration dan feedback  dengan mentee

Ngobrol dengan mentee kali ini sangat seru. Biasanya cuma ngobrol berduaan aja dengan jam online masing masing. Kemarin, kami bertiga saling ketemu dan menumpahkan kisah kesalahan masing masing. 

Mbak Ulfa kemarin cerita bahwa ragu publish tulisannya dan malah asyik mengulik tampilan blog. Hehe, penyakit penulis itu kadang tidak pede dengan tulisannya. Aku sendiri pernah mengalami itu juga. Setelah itu aku menanggapi, berikan feedback. Mbak Chriesty juga ikutan nimbrung, memberikan feedback.

Lain lagi persoalannya dengan Mbak Chriesty yang belum posting tulisan di blog sampai pekan kemarin. Mbak Chriesty masih sibuk dengan dunia baru, aktivitasnya untuk mengisi hari hari pasca suami berpulang. Aku beri tanggapan, feedback. Begitu juga dengan Mbak Ulfa yang ikut memberi feedback.

Kesan

Pekan ini jadi evaluasi diri lagi, selain itu ada hal yang bisa diambil hikmah dari cerita mentee. 11 12 deh karena kita satu circle kayaknya. Hehe. Aku yang masih tergolong pemula, terkadang rasa percaya diri masih kurang, management waktu harus diperbaiki lagi dan niat untuk menulis mulai ditata atau bahkan dirombak ulang.

Nyatanya, orang lain memberikan feedback positif ketika tulisanku telah dimuat di media lain. Padahal awalnya aku meragukan hasil tulisannya. Ternyata ketakutan itu tidak beralasan. Semoga aku semakin berani menyebarkan kebaikan tulisan dan berkompetisi dalam kebaikan.